MASKER WU SHI
110 tahun yang lalu, pencipta "WuShi MASKER" Dr. Wu Liande.
adalah nama yang tidak boleh dilupakan
kita harus belajar dari Beliau
Saat ini, dunia lagi sibuk berjuang mengendalikan pandemik corona virus yang masih mewabah . Bila kita kembali ke hari ini dalam sejarah pada 110 tahun yang lalu. di Wilayah Timur Laut China pernah dilanda wabah dahsyat yang menyebabkan lebih dari 60.000 nyawa hilang pada satu bencana yang mencekam yaitu wabah Pes Tikus. dari perjalanan sejarah, peradaban & pengalaman manusia dalam menghadapi wabah yang mamatikan ini, yang dapat kita kutip disini. Orang yang paling berjasa menghentikan wabah di Wilayah Timur Laut China pada saat itu. yaitu Wu Liande .伍连德. pada kesempatan ini ada beberapa sikap beliau yang pantas kita teladani.
: 1 : Tiada takut akan bahaya dan pengorbanan . Wu Liande, yang pemegang gelar Doktor Medis Universitas Cambridge London.Wu Liande, pada Desember 1910 .Direkomendasikan sebagai pejabat "Petugas Medis Pencegahan Epidemik wilayah Timur" yang mana sebenarnya posisi ini ditugaskan pejabat lain. Seorang Profesor tamatan Universitas Stamford London. Melihat wabah semakin merebak semakain banyak yang terjangkit dan kehilangan nyawa.bahkan ada yang sekeluarga meninggal semua. perawat, pengasuh, petugas pembersih dan pekerja pemakaman pada terjangkit. Pejabat yang ditugaskan ini menolak dengan alasan bahwa perjalanan dari Beijing ke Harbin terlalu jauh dan alasan lain tidak terima tugas ini. Namun Wu Liande yang masih muda usia menerima tugas ini .
Mengingat selamatkan nyawa manusia yang diutamakan, dia beranikan diri maju di saat kritis. Pada saat seperti itu, apakah Anda berani menerima tantangan seperti itu tanpa memikirkan resiko?
Kedua : sikap keras yang tegas. Pada saat itu, padahal para pejabat di daerah epidemi tidak memiliki pengetahuan tentang wabah misterius itu, dan sumber daya medis yang minim; perlengkapan medis yang memprihatinkan(pada saat itu masih dikuasai pihak barat). Pada kondisi dan situasi yang serba kekurangan.masih belum dapat tahu pasti penyakit yang mewabah itu. Dengan perlengkapan,alat dan tenaga pada waktu itu mustahil bisa meng-identifikasi wabah pneumonia secara akurat.untuk menghindari lebih banyak jatuh korban dengan berpacu dengan waktu. WuLiande akhirnya mengambil jalan yang NEKAT. Otopsi Mayat.padahal pada masa itu masih tidak diizinkan oleh hukum untuk otopsi mayat, beliau secara diam-diam bedah mayat untuk melihat langsung apa penyebabnya. Astaga! ditemukan wabah pneumonia langka nan mengerikan virus (Pes Tikus) sasarannya pada penyerangan paru paru dan wabah dapat menyebar melalui air liur!
Tanpa menghiraukan risiko terinfeksi dan tekanan tekanan dari luar, Wu Liande setelah mengetahui identitas virus yang bisa berjangkit secara masal itu.dengan cermat menyelidiki epidemi tersebut secara ilmiah /Lab, Sikap dan tindakan cepat beliau.menghasilkan terobosan yang cukup mengejutkan. dengan tetap berpegang teguh pada tekat mencari yang akurat, realistis, Untuk menghentikan menyebaran wabah Virus.Wu Liande mengambil keputusan menerapkan 3 langkah pecegahan diseluruh wilayah pengawasannya:
1 Wajib pakai Topeng Mulut/Masker ( sejak itu dikenal dengan WuShi's Mask 伍氏口罩)
2 Cari sumber infeksi, Lock Down; Blokir jalur penularan,
3 Sosial distancing ( Jaga Jarak)
ke 3 langkah pencegahan ini ternyata terbukti manjur dan diterapkan pada krisis Convid-19 sekarang ini


Ketiga : memiliki kebeberanian menentang yang salah. Penemuannya yang cukup mengejutkan malah mengundang banyak tantangan. pihak barat meragukan penemuannya. Tantangan datang dari tenaga Medis Smines Minnie dari Perancis yang melihat keadaan sudah menguntungkan ingin memetik jasa, berusaha merebut posisi Wu Liande (tugas yang tadinya tak ada yang berani menerima). Karena China pada saat itu dibawah tekanan pihak negara sekutu akhirnya disetujui pakar medis dari Perancis ini yang memimpin team medis ke lokasi jangkitan wabah terparah di wialayah Harbin. Dia mengabaikan 3 langkah pencegahan dari Wu Liande. Dia pergi tanpa pakai masker, daerah epidemi di Harbin pada saat itu seperti Wuhan, padat, ditambah pada masa itu penduduk lagi mudik pulang kampung ke Harbin siap untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Wu Linde melapor ke Beijing. Jika Team medis tidak mengikuti 3 langkah pencegahannnya maka dia tak mau ikut. Smines Minnie mengabaikan nasihat Wu Liande tidak mau memakai topeng. Malang Smines Minnie terjangkit dan akhirnya tewas. Melihat memang benar 3 langkah pencegahan yang diterapkan Wu Liande itu terbukti adalah jurus yang jitu, akhirnya pemerintah dinasti Qing bertekat dan tegas memutuskan diterapkan 3 langkah pencegahan dalam pengendalian wabah sesuai 3 langkah pencegahan Wu Liande.
Tanpa kesungguhan Wu Liande, keberanian Wu Liande melabrak keadaan pada masa kritis.bencana ini mungkin akan berlanjut untuk waktu yang lama.
Keempat : Adat tradisi kebiasaan masyarakat yang masih kolot ditambah hukum masa itu yamg tidak karuan. Setiap langkah yang diambil harus sangat berhati hati. Satu lagi gebrakan dari Wu Liande yang pantas mendapat pujian, di Harbin yang hampir sepanjang tahun dingin pada waktu kritis ini pas musim dingin, mayat mayat berkelimpangan, bumi beku dan keras tak bisa digali ,tenaga penguburan pada takut terjangkit, tak ada yang mau kerja. Wu Linde usulkan kepada pemerintah jalan satu satunya: Bakar!. Keberaniannya istilah pada masa itu seolah olah mematahkan pergelangan tangan orang kuat alias Tak Mungkin, Apa mungkin usulannya itu disetujui pemerintah saat itu? Terlalu banyak tantangan, tidak ada cara sama sekali, tidak ada cara untuk menguburnya! Tumpukan mayat di luar, disetiap daerah epidemi merupakan tumpukan tong mesiu!istilahnya bagai bom waktu yg setiap saat bisa meledak. Virus dalam mayat setiap saat bisa menyebar. cara satu satunya Hanya: BAKAR! Tetapi hal ini lebih sulit untuk dilakukan daripada yang lain. Pada saat itu, tidak ada krematorium. Sulit dikelola negara. Kremasi di Tiongkok hal yang mustahil. dianggap "pantang" Membakar tubuh manusia menurut kepercayaan; bagaikan merobohkan kuburan leluhur. Tapi keadaan mendesak keputusan yang kejam ini akhirnya disayahkan.Wu Liande rela menanggung caci maki oleh masa , namun akhirnya terbukti terobosan yang berani itu membuahkan hasil, dari jumlah kematian yang telah melonjak tinggi itu mulai turun secara signifikan. wabah tikus di wilayah Timur Laut China yang menggemparkan dunia akhirnya benar-benar dihentikan. Ini adalah pertama kalinya China berani menerapkan kebijaksanaan dan keberaniannya sendiri untuk menyelamatkan rakyatnya dari bencana yang bisa memusnahkan umat manusia. Bila menyebar ke seluruh dunia. Penghargaan buat beliau, seperti dalam ulasan "Peristiwa dan Peristiwa Mingguan Medis: Apa yang beliau perbuat untuk kita dalam hidupnya, kita berutang kepadanya.kita akan selalu berterima kasih padanya.
Saat ini, kita masih belum lepas dari kritis menhadapi pandemik Covid19 yang baru . Secara global kita bersama berjuang melawan epidemi nasional yang ganas, butuh waktu yang lama, harus melewati situasi dan kondisi yang sangat repot dan rumit. Apa boleh buat, hanya bisa mengusung semangat bersama sama kita atasi musibah ini. Berani menghadapi segala tantangan, berani berbicara keras di hadapan mana benar dan mana yang salah, berani berbuat dan bertanggung jawab, selesaikan masalah secara akal sehat / ilmiah. bertanggung jawab atas kegagalan dan mundur atas kesalahan, berani bertarung dalam menghadapi segala rintangan. Niscaya kemenangan atas pertarungan terhadap pandemik Covid19 pasti akan tercapai.
Oleh Eddy Virgo 伍永强. Arsip MargaWu Sumut Indonesia terjemahan dari kutipan akun Hong Wang 红网 dengan catatan:ada beberapa pribahasa Tiongkok yang tak bisa dicari terjemahan yang tepat maka diganti dengan kalimat yang dianggap tidak menyimpang dari jalur cerita kutipan tsb
REKOMENDASI LINK BERMANFAAT
Comments
Post a Comment